BERBUAT MESUM DI WARNET SAAT MATI LAMPU Part 2
Hujan kembali turun sejak sore, dan kini ditambah dengan suara petir yg sesekali menggelagar di atas sana. Lagi-lagi, sama seperti kemarin, cuma ada si pemuda yg bernama Cecep di net itu. Waktu menunjukkan pukul 1 dinihari ketika tiba2 saja listrik padam.
“Yah Mba, gimana neh??” Kata Cecep setengah berteriak. Sanny tidak menjawab apa2, dia sibuk mencari lilin untuk menerangi ruangan itu.
“Payah deh, lagi seru2nya pake mati lampu segala lagi,” kata Cecep yg sudah berdiri tak jauh dari Sanny.
“Ada lilin, MBa??
“Ada ini baru ketemu, ini saya lg cari koreknya”
“OH, ini aja, saya ada korek kok.”
sigap tangan Cecep menyalakan korek dan mengarahkan CASPO777 LINK apinya ke sumbu lilin yg disodorkan Sanny. Lalu lilin itu ditempatkan tak jauh dari meja server. Lumayan menerangi ruangan tersebut. Cecep meraih bangku yg ada disamping, lalu duduk disamping Sanny.
Sanny sempat merasa tidak nyaman dengan kondisi tersebut, sebagai seorang akhwat – wanita yg aktif dalam kajian dan kegiatan dakwah – suasana seperti itu jelas sangat tidak berkenan dalam hatinya. Berdua2an dengan seorang pria yg tidak dikenalnya, dalam keadaan gelap dengan penerangan bermodalkan secercah cahaya lilin, wew, jelas sangat tidak nyaman baginya.
Tak sekalipun ia pernah mengalami saat2 seperti itu, tapi mau bagaimana lagi, keadaan memaksa, tak enak rasanya mengusir langganan yang setiap malam selalu datang ke warnet itu seperti Cecep.
Mereka diam, tak ada hal yang bisa dibahas sebagai bahan pembicaraan. setengah jam berlalu dalam keheningan, dan listrik belum juga menyala. Keheningan berlalu saat Cecep meminta kunci kulkas.
“Haus nih mba, aku ambil minum ya.”
untung saja Sanny sudah hapal tempat kunci itu biasa diletakkan, tak lama, kunci itu sudah berada di tangan Cecep. Cecep bergegas mengambil minuman dan membuka tutup botolnya. Sanny terperangah ketika Cecep memberikannya sebotol teh kepadanya.
“Biar gak ngantuk,”Kata Cecep singkat
“Oh, iya makasih mas, ntar biar saya bayar sendiri ya”
“Ah, jangan, biar saya aja. kan aku yg ambilin”
“Yah, terserahlah,” Akhirnya Sanny mengalah karena merasa tak enak hati.
dia tak langsung meminumnya karena Cecep lebih dulu bertanya padanya.
“Katanya sebentar lagi mau nikah ya Mba?
“Iya Mas, kok tau? Dari Cecep ya?
“Iya, tadi sore dia cerita. Tapi kok 2 minggu lagi nikah, mba malah ke jakarta n kerja disini?
“Ribet Mas ngejelasinnya. Intinya sih, saya mau CASPO777 LINK nahan diri, itu aja.”
“Nahan diri? Nahan diri dari apaan? Tanya Cecep
“Dari nafsu, saya ngga mau melakukan hal2 yg mengundang saya pada maksiat bersama tunangan saya.” Jawab Sanny
“OH gitu toh, ic ic” Cecep manggut2 seolah mengerti, padahal dia kurang paham apa yg dimaksud oleh Sanny.
“Di minum mba minumannya” kata Cecep mempersilahkan Sanny untuk meminum minuman yg telah dibelikannya. merasa tak enak, Sanny pun meminum teh pemberian Cecep tersebut. Cecep sendiri menatap sambil menyunggingkan senyum.
Tak lama setelah meminum minuman tersebut, kantuk yg sangat hebat tiba menyerang Sanny, kepalanya juga terasa sangat berat. Sempat di lihatnya jam yang baru menunjukkan pukul 2, setelah ia merasakan matanya tak sanggup lagi menahan rasa kantuk yg mendadak tiba tersebut.
Sanny terbangun saat dia merasakan ada sesuatu yg meraba payudaranya. dia seperti tersengat oleh listrik ribuan kilowatt saat dia melihat jubah yg ia kenakan telah terbuka kancing di bagian depannya, dan dia lebih terkaget2 lagi saat menyadari Cecep sedang meraba payudaranya. Bra yg dikenakannya sdh tidak menutupi 2 bukit indah yg menjulang tersebut.
“Ngapain kamu, tolong hentikan, jgn macam2 kamu.” katanya sambil berusaha menepis tangan Cecep yg sedang menggerayangi payudaranya.
Tapi tangannya terasa sangat lemah, ia seperti tidak punya tenaga untuk mengangkat tangannya sekalipun. Cecep hanya diam, dia tak menjawab apa2. cuma Tangannya yg terus bergerak, meremas, dan sesekali menyentuh dengan lembut puting payudara Sanny dengan jarinya.
Tak cuma itu, Cecep pun mulai menciumi RTP LIVE SLOT bukit indah itu, lidahnya mengulum dan menggigit kecil puting susu Sanny yang masih berwarna pink tersebut. Cecep tahu betul, puting susu seperti yang ada dihadapannya pasti belum pernah terjamah oleh lidah, bahkan oleh tangan lelaki lain.
Cecep tak menghiraukan gadis yang terus berusaha meronta dengan tenaga nya yg lemah itu. Bahkan, tangannya pun mulai bergerak kebawah, menyelusup masuk ke dalam celana dalam Sanny setelah ia membuka kancing rok yg dikenakan Sanny.
Sanny sedikit histeris ketika vaginanya disentuh oleh jemari Cecep, tapi suaranya jelas tak kan terdengar oleh siapa2, selain di luar sedang hujan, tak ada bangunan yg ada di dekat warnet itu, satu2nya bangunan terdekat adalah rumah Cecep, tempat Sanny menumpang, itu pun jaraknya lumayan jauh. LANJUTAN PART 3 YAA..
Tidak ada komentar:
Posting Komentar