MEMBANTU ADIK KANDUNGKU UNTUK HAMIL Part 1
Satu bulan sejak berpisah dengan anak istri kini akhirnya aku mendapatkan libur beberapa hari untuk bertemu keluarga. Karena aku bertugas di kota S yang dekat dengan orang tuaku yang tinggal di kota J maka aku putuskan siang ini berkunjung ke rumah orang tua ku terlebih dahulu selama beberapa hari, baru kemudian menuju rumah mertua ku dimana anak dan istriku sedang berada di sana.
Sebenarnya anak dan istriku tinggal bersamaku di kota S namun karena mertua ku baru saja operasi maka istriku memutuskan untuk menemani orang tuanya di kota T.
Namaku Hendro, memiliki 2 orang putra dan satu orang putri yang masih berumur 6, 4, dan 2 tahun. Aku 3 bersaudara kandung. Yoga adikku tinggal di pusat ibu kota sedangkan Endah adikku tinggal bersama orang tuaku CASPO777 SLOT di kota J bersama suaminya.
Rutinitas seks dengan istriku ternyata membuatku kecanduan. Setidaknya 3 hari sekali kami melakukannya. Lewat dari itu maka saya akan uring-uringan. Masturbasi tidak akan menyelesaikan masalah, sehingga tidak aku lakukan.
Satu bulan tidak berhubungan seks membuat otakku semakin ngeres. Nampaknya otakku ini sudah ter-setting untuk tetap melakukan seks secara rutin. Namun jika tidak, aku akan bernafsu pada setiap wanita cantik dan montok yang aku temui.
Seperti wanita yang duduk di sebelahku ini saat di dalam bus menuju rumah orang tua ku. Menggunakan kaos lengan panjang namun agak longgar, celana jeans ketat serta jilbab modis khas wanita zaman sekarang. Namun yang membuatku terkesima adalah ukuran payudaranya, ku taksir sekitar 34C tercetak jelas meskipun dia menggunakan baju longgar.
“Mau ke mana mbak?” Aku memberanikan diri bertanya, siapa tau ada kesempatan berkenalan. Syukur-syukur bisa menjadi teman selingkuh.
“Pulang ke kos di daerah J”
“Mahasiswa atau sudah kerja?”
“Mahasiswa” dia tersenyum ramah membuat ‘adik’ ku semakin tidak karuan.
Sempat terpikir untuk ku perkosa saja gadis ini tapi bagaimana caranya?
“Terminal! Terminal! Habis” kondektur berteriak CASPO777 APK menandakan bahwa aku harus bersiap turun untuk kemudian mengganti kendaraan.
Sambil berpamit dan tersenyum, wanita tadi turun terlebih dahulu sambil ‘memberikan’ pantatnya yang membulat ke arahku. Aku semakin tidak kuat.
Saat mengganti bus kota aku mampir di warung sebentar untuk melepas dahaga. Sambil menyalakan sebatang rokok. Menghisap, lalu menghembuskannya. Perasaan menjadi lebih nyaman. Namun tetap saja, penisku ini tak mau kompromi.
Tak lagi gadis yang jadi incaran mataku. Ibu-ibu penjual rokok dengan payudara ekstra besar membuat perhatianku tertuju padanya. Mungkin usianya sekitar 50 tahun. ‘Pepaya’ sebesar itu bagaimana cara meremasnya? Apa aku harus mengajak ibu itu untuk bercinta? Sial! Aku tak punya nyali mengungkapkannya! Gila apa? Padahal selama ini aku tak begitu tertarik pada wanita tua seperti itu. Namun payudara sebesar itu ditambah lamanya aku tidak berhubungan badan maupun masturbasi membuat aku ingin bersetubuh dengan orang yang jika situasi normal maka aku tidak akan bernafsu. LANJUT PART 2 YAA...
Tidak ada komentar:
Posting Komentar